nusakini.com - Internasional - Presiden A.S. Joe Biden mengatakan pada hari Rabu (29/7) bahwa militer percaya kemungkinan kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan "bukan ide yang baik saat ini," setelah laporan media baru-baru ini bahwa dia merencanakan perjalanan membuat China kesal.

Biden juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengharapkan untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dalam 10 hari ke depan

Financial Times melaporkan pada hari Senin (18/7) bahwa Pelosi berencana untuk mengunjungi Taiwan bulan depan untuk menunjukkan dukungan bagi pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut, yang dipandang Beijing sebagai bagian dari wilayahnya. Jika terwujud, itu akan menjadi perjalanan pertama ke Taiwan oleh seorang juru bicara DPR AS dalam 25 tahun.

Pada bulan April, Pelosi telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Asia dengan kunjungan ke Taiwan dilaporkan termasuk. Tetapi perjalanan itu ditunda setelah dia dites positif terkena virus corona.

Menanggapi laporan harian keuangan Inggris, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers Selasa (19/7), "Kami dengan tegas menentang segala bentuk interaksi resmi antara Amerika Serikat dan wilayah Taiwan."

Jika Pelosi mengunjungi Taiwan, itu akan "merugikan kedaulatan dan integritas teritorial China" dan memiliki "dampak negatif yang parah pada landasan politik hubungan China-AS," katanya.

Pemerintahan Biden telah meningkatkan hubungan dengan Taipei ketika China meningkatkan tekanannya di pulau itu, yang dipandang Beijing sebagai provinsi pemberontak yang menunggu reunifikasi dengan kekerasan jika perlu.

• Brunai Darussalam Mendadak Masuk dalam Daftar Hitam AS, Ada Apa?
• Pasukannya Diusir dari Niger, Begini Respon Panglima Militer AS
• Niger Putuskan Akhiri Perjanjian Pangkalan Militer AS
• Kemerdekaan Taiwan dari China Pupus, Biden Tak Merestui
• Sasar Kelompok Houthi, AS dan Inggris Bombardir Yaman

Namun, pemerintah juga menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan China dan telah memberi tahu wartawan tentang keterlibatan lain yang diharapkan antara Biden dan Xi.

Terakhir kali Biden mengadakan pembicaraan dengan pemimpin China itu pada Maret melalui panggilan video, beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina dimulai. (kyodo/dd)